Trust

Bentuk pertahananku dimulai keheningan.  Menangis setiap kali aku mengingatmu. Aku pastikan ini jelas rindu dan Pelukku yang membutuhkanmu. 

Ribuan suara, baik dikepala dan lainnya. Tetap, yang dipercaya hanyalah dirimu. Selain apapun itu. Aku lebih percaya suaramu. Masih ku pegang dengan erat. 

Berawal diamku yang membuat hal kecil terpadam ternyata hanya hal yang akhirnya amukan, akhirnya aku jeritkan. Maaf.

Sulit dimengerti. 

Tapi aku selalu mengingat hal yang membuat kita bersama sama bahagia.

 kita punya cerita, yang aku tidak ingin memperlambat dan mempercepat. 

..

Aku butuh kamu datang, sekarang juga. Karena ini waktunya sudah tepat. 

Aku menunggumu, di Stasiun Manggarai. Aku menunggumu, di Stasiun Jakarta Kota. Aku menunggumu di Stasiun Djuanda.

Aku menunggumu menarwakan minuman manis tiap kali kita berjalan cukup melelahkan. 

Walaupun aku memikirkan, kamu ingin menyelesaikan sendirian. Coba kembali kamu ingat. Pesan manis hari ulang tahunku.  setauku inti pesannya begini "akan dihadapi asalkan bersama".

Tapi bila semua ini terlambat. Jangan menyesal ya sayang. 

Aku selalu mendoakanmu. 

Aku...

Butuh kamu.