Jumat, 30 April 2021

Niat dan Semangat adalah Kunci Hidupnya, Bapak Teddy(40Tahun)

Kilas balik, dibalik  senyuman badut yang tersirat

Badut yang selau bertopeng
Senyuman yang terperangkap dalam hiasan Topeng.
Tidak ada yang tau dibalik senyuman topeng.
Badut yang selalu tersenyum.
Senyumnya.
Topeng yang selalu tersenyum tapi belum tentu dengan hatinya.
Senyum Topeng.
        Kesempatan hari yang terbaik. Saat menyusuri malam hari ditengah keramaian komplek perumahan. disana ada orang yang mencari kebutuhannya, dan ada orang yang sedang mengais mata pencariannya. Semua bersatu. Ketika seseorang mencari kebutuhannya dan terpenuhi keinginannya. Tapi apakah sebaliknya seperti itu? Khususnya para badut jalanan yang sampai malam masih mengais mata pencariannya. Apakah terpenuhi apa yang ia butuhkan?
Ini cerita saya.
   Saya bertemu ia. Di tengah sudut komplek perumahan, Sesuatu yang menghibur, sesuatu yang kucari.
Saya sudah beberapa hari ini dengan hari yang berurutan untung mencari badut jalanan di komplek perumahan, namun belum juga saya menemuinya. 
Saat ketika teman saya meminta diantarkan ke komplek griya bukit jaya, gunung putri,yang ramai. Barang apapun ada disana. Teman saya ingin belanja suatu barang disana. Yang kebetulan ditempat itu saya mencari badut jalanan.
Saat telah sampai tempat, tepatnya itu dihari rabu, 19 juni 2019. 
Benar saja ada pepatah, yang isinya begini “Jika dicari tidak ketemu. Jika tidak dicari justru ketemu”
  Saya melihat badut mampang dan dengan satu anak gadis berkerudung putih yang masih sangat belia dan satu orang dewasa. 
Saya hanya melihat dari kejauhan sembari menunggu teman saya selesai belanja.  lalu saya langkahkan untuk mendekatinya.
   Kesan kaget yang saya terima saat pertama kalinya saya mencoba mendekatinya. Mereka yang sedang ngamen menyusuri tiap toko. Lalu saya memberanikan diri untuk bicara kepada ia yang sedang memegang wadah untuk ditaruhnya uang jika orang orang ingin kasih uang. 
Saya memberi kata awalan, nama saya, tempat tinggal, dan saya menjelaskan sedang ada tugas dari kampus. saya mencoba menjelaskan secara jelas. Bahwa saya ini mau ngobrol-ngobrol. Tanggapan lawan bicara yang sangat lama menjawabnya. Saya lalu menganggap dalam hati, bahwa mungkin saya ini sedang menggangunya. 
Hingga akhirnya saya berbicara kembali, saya mau menunggunya sampai selesai, kalau perlu saya yang akan datang kerumahnya. Dengan nada intonasi yang sedikit tinggi karna di tengah keramaian sulit juga untuk bersuara pelan.
Mungkin karna suara saya yang sedikit keras, seseorang yang di dalam kostum badut mampang yang masih fokus ngamen. Langsung membuka kostum dibagian kepala badut mampang. Menanggapi yang baru saya katakan. 
Ia menanggapi saya dengan sigap “Rumah saya jauh di cisalak mending sekarang aja”
Akhirnya saya berkesempatan untuk mengobrol dengan seseorang yang setiap harinya mengamen dibalik kostum badut mampang. Kostum badut mampang yang lucu,mengibur,selalu tersenyum dan membuat orang yang melihatnya juga tersenyum sampai tertawa.
Kami mencari tempat yang sepi, jauh dari keramaian. Di depan toko yang sedang tutup. 
Kami berbincang-bincang.
Namanya Dedy, saya menyebutnya Pak Dedy. Perjumpaan pertama, pak dedy sudah benar-benar melepaskan kostum badut mampang. Pakaiannya yang lusuh, rambutnya yang sedikit gondrong. Pakaian yang lusuh dan bau apek karna terlalu lama di dalam kostum badut mampang yang memang kalau terlalu lama sangat pengap.
“Walaupun badut itu tersenyum belum tentu yang di dalamnya juga tersenyum”
Pak dedy seorang bapak kepala rumah tangga yang bertanggung jawab. Ia rela bekerja sampai menjadi badut mampang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sekarang usianya sudah menginjak 40 tahun. Ia mempunyai 4 anak dan 1 orang istri. Anak yang pertama sudah menikah, anak yang kedua masih sekolah kelas 5 duduk dibangku sekolah dasar, anak yang ketiga kelas 1 sekolah dasar, yang keempat masih bayi.
Tanggungan Pak Dedy hanya kepada anak kedua sampai anaknya yang keempat, yang masih banyak kebutuhannya. Apalagi anaknya yang keempat yang masih menyusui dengan susu formula. 
Pekerjaan menjadi badut mampang,yang ia jalankan, ia sudah bertahan sampai 2 tahun. Ia terpaksa melakukan pekerjaan menjadi badut mampang, faktornya usia dan lapangan pekerjaan yang lebih banyak menerima untuk usia yang masih muda.
Yang dibulan juni masih libur sekolah. Pak dedy juga membawa anaknya yang masih libur, Namanya desi yang masih duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Tuntutan ekonomi hingga waktu libur anaknya sekolah. Ia bawa untuk membantunya ia bekerja.
Pak dedy seorang bapa rumah tangga, dan tulang punggung keluarga. Dibalik wajahnya yang sedang kecapaian tapi ia memiliki semangat yang sangat gigih. Ia rela melakukan apapun untuk keluarganya.
Ia juga kerja keras banting tulang hanya mengandalkan pekerjaan badut mampang, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehari paling kecil ia mendapatkan 50 ribu paling besar sampai 300 ribu tapi itu pun jarang ia mendapatkanya yang besar. Besar kecilnya penghasilan ia perhari harus dibagi dengan satu timnya yang sama sama membantunya mengamen.
Tidak lupa saya juga mencoba berbicara dengan anaknya Desi yang ikut membantu Pak Dedy bekerja. Saya hanya bertanya “menurut kamu, bapak itu kamu kayak gimana sih?” yang lainnya sambil bersama sama melihat desi. Ekspresi tersipu malu, lalu kutegaskan dengan sambil tertawa kecil “baik yaa?” masih tersipu malu dan menyahut tanggapan iya atau betul apa yang saya katakan.
Pak Dedy yang memiliki semangat sangat gigih, ia selalu keluar rumah untuk bekerja. Ia pun menegaskan “Tidak ada hari saya tidak bekerja”.
Setiap hari ia selalu berusaha dan bertindak untuk bekerja sebagai badut mampang.
Pendapatan yang tidak menentu, membuat kebutuhannya pun belum tercukupi, bahkan untuk makan masih belum terpenuhi, hingga tidak selalu makan sehari 3 kali.
Melihat semangatnya yang begitu indah pengorbanan menjadi seorang Bapak.
Lantas saya bertanya seperti mewakili para kaum orang muda tentang arti kehidupan
“Pokonya mah mba, hidup itu harus semangat, semangat itu adalah perjuangan, makanya kita harus punya semangat, sekarang percuma kalau udah punya niat tapi gak semangat dan sebaliknya kalau punya semangat tapi gak niat”
Siapa sangka dibalik pekerjaan badut mampang yang memiliki senyum,kata-kata,dan gagasan pikiran yang tersirat penuh makna. 
Sekian Pertemuanku dengan Pak Teddy 
Salam, Setiap Pertemuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang aku ingin

Jika kau ingin meninggalkan ku terasa berat, jangan paksakan.  jika kau ingin melepaskan aku, terasa beban. jangan lakukan. dengan cara apap...